Rabu, 26 Juni 2013

Keterkaitan Psikologi dengan Ilmu Alam dan Matematika


Ilmu kejiwaan yang biasa dikenal Psikologi, memiliki keterkaitan dengan ilmu alamiah dasar, atau bisa disebut juga dengan ilmu pengetahuan alam. Ilmu pengetahuan alam sendiri adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada rumpun ilmu  dimana objeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun, dimana pun. Benda-benda alam yang dimaksud yaitu mulai dari yang terkecil; sel-sel mahluk hidup yang kasat mata,  makhluk hidup itu sendiri, cara kerja alam, hingga seluruh alam semesta tempat tinggal mahluk hidup di muka bumi.
Jiwa  yang dimiliki setiap mahluk hidup yang bernyawa,  tentunya juga dipengaruhi oleh alam sekitar mereka. Maka ilmu alamiah dasar sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis mahluk hidup. 

Ilmu alam atau IPA mencakup beberapa ilmu, yaitu biologi, fisika dan kimia.

    Biologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan jasmaniah manusia atau hewan, yang bila dilihat dari objek materialnya, terdapat bidang yang sama dengan psikologis, hanya saja objek formalnya berbeda. Objek formal biologi adalah kehidupan jasmaniah (fisik) sedangkan objek formal psikologi adalah kegiatan atau tingkah laku manusia.
    Fisika adalah ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. 
      Kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika. 

Keterkaitan  ilmu psikologi dengan biologi

Menurut Bonner (dalam Sarwono, 1997:17), perbedaan psikologi dan biologi adalah sebagai berikut. Psikologi merupakan ilmu yang subjektif, sedangkan biologi adalah ilmu yang objektif. Psikologi disebut ilmu subjektif karena mempelajari pengindraan (sensation) dan persepsi manusia sehingga manusia dianggap sebagai subjek atau perilaku, bukan objek. Sebaliknya, biologi mempelajari manusia sebagai jasad atau objek. Jadi, perbedaan selanjutnya antara psikologi dan biologi adalah psikologi mempelajari nilai-nilai yang berkembang dari persepsi subjek, sementara biologi mempelajari fakta yang dipelajari perilaku secara “molar” (perilaku penyesuaian diri secara menyeluruh), sementara biologi (termasuk ilmu faal) mempelajari perilaku manusia secara “molekular”, yaitu mempelajari molekul-molekul (bagian-bagian) dari perilaku berupa gerakan, reflex, proses ketumbuhan, dan sebagainya. Sejauh mana hubungan psikologi dengan biologi? Biologi mempelajari kehidupan jasmaniah manusia atau hewan, yang bila dilihat dari objek materialnya, terdapat bidang yang sama dengan psikologis, hanya saja objek formalnya berbeda seperti yang telah dijelaskan diatas.

Keterkaitan Ilmu Psikologi dengan Kimia

Manusia adalah kumpulan sel- sel yang berinteraksi secara kimia. Tingkah laku manusia turut menentukan kondisi sel-sel tersebut. Contohnya adalah orang yang sering marah, maka umur selnya akan bertambah singkat, akibatnya terjadi penuaan dini.  Dan contoh lain Jika  kita marah maka adrenalin akan naik marah = psikologi adrenalin = cairan kimia kondisi psikologi seseorang akan mempengaruhi kandungan senyawa kimia dalam tubuh terutama adalah hormon.

Keterkaitan Ilmu Psikologi dengan Fisika

Gustav Theodor  Fechner(1801-1887), seorang dokter dan ahli fisika, dalam praktek kedokterannya menggunakan gejala-gejala kejiwaan. Dalam mempelajari jiwa, Fachner cenderung untuk menggunakan hokum-hukum fisika pula. Ia berpendapat bahwa jiwa identik dengan badan. Pendapatnya ini disebut hipotesa identitas(identity hypothesis) atau “pan psichism”.metode yang digunakan Fachner dalam penelitian- penelitiannya adalah metode eksperimen, sedangkan eksperimen- eksperimennya sendiri kebanyakan mengenai penginderaan. Fachner mengaskan bahwa penginderaan sebagai bagian dari jiwa tidak dapat diukur secara langsung. Kita hanya dapat mengetahui ada tidaknya atau kuat lemahnya penginderaan. Tetapi di lain pihak kita dapat mengukur rangsang yang diterima oleh indera itu secara tepat. Karena badan identik dengan jiwa, maka kenaikan kekuatan rangsang yang diterima oleh alat-alat indera pada tubuh akan menimbulkan kenaikkan atau perubahan penginderaan yang seimbang. Demikian teori fachner. Dalam bidang Psikologi sendiri, pengukuran seperti pada halnya ilmu Fisika adalah hal yang sangat penting untuk mengukur keadaan jiwa seseorang. Meskipun pengukuran fisika hanya sekedar pengukuran berat badan, tinggi badan, suhu tubuh yang dihubungkan dengan kondisi jiwa seseorang. Karena itu, dalam Psikologi tidak ada pendekatan tunggal dalam pengukuran, semua bersifat relatif. Pengukuran dalam Psikologi umumnya didasarkan pada sample perilaku yang jumlahnya terbatas dan pasti ada kesalahan. Sehingga, hasilnya tidak dapat didefisnisikan dengan baik.


Secara keseluruhannya, ilmu psikologi dengan ilmu alam memiliki keterkaitan hubungan yang signifikan yang bersasal dari penelitian - penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli sebagai berikut

Pada permulaan abad ke-19, psikologi dalam penelitiannya banyak terpengaruh oleh ilmu alam. Psikologi disusun berdasarkan hasil eksperimen, sehingga lahirlah, antara lain, Gustav Fechner, Johnnes Muller, Watson, dan lain-lain (Effendi & Praja, 1993: 8-9). Namun kemudian, psikologi menyadari bahwa selalu berkembang; sedangkan objek ilmu alam adalah benda mati. Oleh sebab itu, metode ilmu alam yang dicoba diharapkan dalam psikologi, dianggap kurang tepat. Karena itu, psikologi mencari metode lain yang sesuai dengan sifat keilmuannya sendiri, yaitu antara lain metode “fenomenologi”, suatu metode penelitian yang menitikberatkan gejala hidup kejiwaan.

Pada dasarnya, psikologi, secara prinsipil dan secara metodik, sangat berbeda dengan ilmu pengetahuan alam. Sebabnya, antara lain, pada ilmu pengetahuan alam, orang meneliti objeknya secara murni ilmiah, dengan menggunakan hukum - hukum dan gelaja-gejala penampakan yang bisa diamati dengan cermat.
Pada peristiwa - peristiwa ilmu alam, terdapat unsur - unsur kemantapan, konstansi dan konsistensi, yaitu semua gejalanya bisa berlangsung secara berulang-ulang dan bisa tetap sama. Dengan ciri-ciri inilah, orang bisa mengamati dan memperhitungkan dengan cermat, dan membuat hukum- hukum alam. Lebih-lebih dengan bantuan pengertian logis serta perhitungan ilmu pasti, orang mencoba memahami sifat dan hakikat objek pnelitiannya.

Sebaliknya, psikologi berusaha mempelajari diri manusia, tidak sebagai “objek” murni, tetapi dalam bentuk kemanusiaannya, mempelajari manusia sebagai subjek yang aktif dan mempunyai sifat-sifat tertentu subjek yang aktif itu diartikan sebagai pelaku yang dinamis, dengan segala macama aktivitas dan pengalamannya. Dengan demikian, untuk melihat “partisipasi social” -nya, lalu berusaha menjadikan pengalaman orang lain sebagai pengalaman dan pemiliknya sendiri.

Keterkaitan Ilmu psikologi dengan matematika

Matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Secara umum definisi matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan penghitungan dan angka-angka numerik. Sedangkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia mengenai kejiwaan, peri/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Seperti ilmu matematika dan psikologi. Secara umum definisi matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan penghitungan dan angka-angka numerik. Sedangkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia mengenai kejiwaan, perilaku, dan perkembangannya. salah satu materi ilmu matematika adalah himpunan.Dalam materi himpunan ini, kita mengenal Diagram Venn. Diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara himpunan-himpunan. Diagram venn di sini berfungsi dalam psikologi sebagai penggambaran bahwa anak  memiliki keterkaitan sifat yang berasal  dari kedua orang tuanya.
Selain itu matematika juga dapat digunakan untuk mengukur kecerdasan seseorang melalui tes IQ.


 http://nurma-purnama.blogspot.com/2013/04/hubungan-ilmu-psikologi-dengan-kimia.html
 http://ipulord.blogspot.com/2011/03/matematika-dari-segi-ilmu-psikologi.html
 http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/05/hubungan-psikologi-dengan-ilmu-alam.html
 id.wikipedia.org