Kamis, 19 Desember 2013

PTI Pembahasan Jurnal Psikologi: Faktor Prestasi Akademik yang Dipengaruhi oleh Media Teknologi


Saya akan membahas tiga jurnal psikologi tentang faktor prestasi akademik yang dipengaruhi oleh media  teknologi.


  sumber foto: google
Di jurnal pertama berjudul Hubungan ProsesBelajar Mengajar Berbasis Teknologi dengan Hasil Belajar: Studi Metaanalisis, di sini diterangkan dalam proses belajar mengajar antara mahasiswa dan pengajar di kelas memiliki keuntungan apabila menggunakan teknologi. Contohnya pada awal 1990an, materi dapat dituliskan pada media transparan yang kemudian direfleksikan ke layar yang besar sehingga dapat  disajikan  pada  mahasiswa di kelas. Selain itu, teknologi komputer mulai memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran. Saat ini telah menjadi pemandangan umum bila seorang mahasiswa membawa laptop
dalam mengikuti semua kegiatan akademiknya. Hal ini juga didukung oleh teknologi internet dan intranet serta multimedia yang telah hadir dan menjadi focus pengembangan teknologi informasi dunia. Metaanalisis terbaru  yang lain menguji pengaruh bantuan pengajaran computer pada prestasi siswa di dalam ilmu pengetahuan dengan aspek demografi yang berbeda (Christmann & Badgett, 1999), mikro komputer berbasis bantuan instruksi computer pada daerah yang berbeda (Christmann, Badgett, & Lucking, 1997), perbedaan jenis kelamin di dalam perilaku dan sikapsikap yang terkait dengan komputer (Whitley, 1997), dan efektivitas dari bantuan pengajaran komputer pada prestasi akademis pada siswa lanjutan(Christmann, Lucking, & Badgett, 1997). Penggunaan teknologi untuk memperbaiki proses belajar mengajar memiliki beberapa pertimbangan.
 Beberapa keuntungan dari penggunaan teknologi informasi untuk sistem pembelajaran di luar kelas adalah: 
 (a) penambahan akses untuk belajar,
 (b) penambahan sumber informasi yang lebih baik,
 (c) penambahan ketersediaan media alternatif    untuk mengakomodasi strategi pembelajaran yang beraneka ragam,
 (d) motivasi belajar menjadi semakin tinggi, dan model pembelajaran individu maupun kelompok menjadi lebih potensial (Niemi & Gooler, 1987).
Waxman & Huang (1996) menemukan hasil penelitian yang serupa, di mana pengajaran di kelas yang jarang menggunakan teknologi cenderung menggunakan pendekatan pengajaran secara umum, di
mana para siswa secara umum mendengarkan atau mengamati guru. Pengajaran di dalam kelas yang berbasis media teknologi dan menggunakannya dalam proses belajarmengajar mempunyai pendekatan pengajaran kelas umum sangat sedikit dan jauh lebih bebas dalam melaksanakan pengajaran.
Dengan ini disimpulkan,pada jurnal pertama, bahwa dalam proses belajar mengajar di lingkungan kampus yang menggunakan bantuan media teknologi informasi, dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasisiwa. Hal ini karena informasi yang didapatkan dari internet berasal dari berbagai sumber sehingga menambah pengetahuan mahasiswa.


Pada jurnal yang kedua berjudul PerilakuPenggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan. Dalam jurnal tersebut dijelaskan dalam beberapa  hasil studi-studi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aktivitas internet yang paling banyak dilakukan kalangan remaja perkotaan di Indonesia saat itu pada umumnya adalah chatting. Aktivitas ini jauh sekali dari menggunakan internet sebagai sumber informasi untuk tugas atau pelajaran sekolah. Situasi remaja di Indonesia seperti ini kontras dengan remaja di Amerika dan Inggris. Survei nasional yang digelar Pew Internet & American Life Project (2001) pada sekitar 17 juta remaja berusia 12 sampai dengan 17 tahun di Amerika menyatakan bahwa 94% remaja online Amerika melakukan aktivitas mencari
sumber atau bahan untuk menyelesaikan penelitian sekolah. Sementara itu, di Inggris, studi yang diadakan Livingstone, dkk. (2004) juga menemukan bahwa sebanyak 50% responden remaja Inggris berusia 9 hingga 19 tahun mengaku menggunakan internet untuk mengerjakan tugas sekolah atau kuliah. Dilema yang dihadapi para pihak sekolah di Indonesia saat itu merupakan hal wajar, karena mereka merasa paranoid jika siswa-siswinya akan mudah terpengaruh dampak negatif dari internet. Terlebih selama ini sudah banyak dilakukan penelitian tentang dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan internet, terutama pengaruh buruk akan hadirnya berbagai bentuk pornografi terhadap kalangan remaja. Sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa ahli
bahwa penggunaan internet di sekolah sebaiknya perlu mendapatkan perhatian, karena melalui internet siswa-siswi tidak saja bisa mengakses sumber-sumber yang relevan dengan pendidikan, tetapi bisa juga dimungkinkan untuk mengakses sumber-sumber yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan atau bahkan bersifat negatif. McNealy (1999) menyatakan bahwa memberikan kesempatan kepada siswa untuk duduk di depan komputer dan menggunakan internet adalah tidak lebih memberikan kesempatan kepada mereka untuk duduk menonton TV. Kemudian Lawrence dan Glies (1999) memperkirakan bahwa lebih dari
800 juta website yang ada, hanya sekitar sekian juta yang menampilkan pendidikan yang dianggap cukup bernilai untuk anak SMP dan SMA. pada umumnya remaja tingkat SMP dan SMA melakukan aktivitas mengakses internet untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan untuk kepentingan lain. Untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan ini berarti mereka melakukan segala sesuatu guna menunjang segala tugas dan prestasi mereka di sekolah. Sedangkan untuk kepentingan lain adalah aktivitas selain untuk tujuan kepentingan pendidikan, seperti untuk hiburan mendownload lagu favorit atau sekedar mencari informasi tempat berlibur.


Pada jurnal ketiga berjudul Pengaruh Media Pembelajaran Multimedia Terhadap PrestasiBelajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran KKPI Kelas XI SMK Negeri I Tombulu.
Dalam jurnal ini dijelaskan, perkembangan teknologi multimedia membuka potensi besar dalam perubahan cara belajar, cara memperoleh informasi dan sebagainya. Dengan perkembangan multimedia ini juga membuka peluang bagi para pendidik untuk mengembangkan system pembelajaran supaya menghasilkan hasil yang optimal. Demikian pula bagi peserta didik, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah menentukan dengan cara apa dan bagaimana menyerap informasi yang disampaikan secara cepat dan efisien.
Proses belajar mengajar  seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan diluar pengalaman siswa sehari hari, sehingga materi tersebut menjadi sulit diajarkan guru dan sulit dipahami siswa. Dalam hal ini komputer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan berupa teks tang tidak menonton dan lebih menarik yang lebih interaktif. Tampilan tersebut akan membuat penggunalebih leluasa memilih, menyaring, dan memahami pengetahuan.
Disampaikan pula dalam penelitian yang dilakukan penulis jurnal kepada beberapa siswa-siswa kelas XI SMK Negeri I Tombulu. Yaitu beberapa siswa yang menggunakan multimedia sebagai penunujang pembelajaran dan beberapa siswa yang tanpa menggunakan multimedia sebagai penunujang pembelajaran .
Dengan menggunakan perhitungan uji menjelaskan bahwa nilai Fhitung = 76,37 > Ftabel  = 60,39. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara disiplin belajar (X) terhadap prestasi belajar(Y) siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XI SMK Negeri I Tombulu. Berdasarkan analisis dan hasil pengujian hipotesis serta pembahasan, disimpulkan 
Prestasi belajar dari kelompok siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran multimedia lebih tinggi dari prestasi belajar kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran tanpa menggunakan media.

SUMBER: