Kamis, 07 November 2013

Komunitas Online


Komunitas online adalah sebuah komunitas yang terbentuk secara virtual (maya) di berbagai layanan internet, misalnya forum online, mailing list, atau grup-grup tertentu. Komunitas yang dimaksud merujuk pada sekumpulan anggota/user yang mempunyai hobi atau ketertarikan yang sama terhadap sesuatu hal. Tujuannya yaitu untuk saling berbagi cerita, informasi, atau pengalaman lain antar anggotanya tanpa terikat oleh waktu dan tempat.
Beberapa contoh komunitas Online antara lain:
  • Facebook

Merupakan suatu jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004 oleh Facebook, Inc. Di dalam facebook para pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan dan kesamaannya.

  •  Twitter
                Merupakan suatu jejaring sosial yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., pada tahun 2006. Para penggunanya dapat mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets) dalam bentuk teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja.  Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut ("follower").
 
  •  Kaskus
Kaskus yang merupakan singkatan dari Kasak Kusuk, merupakan situs forum komunitas maya terbesar dan nomor 1 Indonesia. Bermula dari sekadar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 900 ribu orang, dengan jumlah page view melebihi 15.000.000 setiap harinya. Hingga bulan Juli 2012, Kaskus sudah mempunyai lebih dari 601 juta posting.
 
 
Lain halnya dengan komunitas nyata yang berarti kegiatan yang biasa dilakukan oleh kelompok tertentu untuk bertemu dan bertatap muka secara langsung antar anggotanya
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kedekatan atau kesolidan psikologis antar anggotanya di komunitas online jika dibandingkan dengan komunitas dunia nyata yang sejenis. Penelitian ini dilakukan kurang lebih satu minggu dengan mengambil 50 responden secara acak. Metode penelitian yaitu mengisi survey online yang tersusun atas beberapa pertanyaan yang didalamnya terdapat beberapa pilihan jawaban (multiple choice single answer).

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan beberapa hal atau poin penting mengenai pengaruh komunitas nyata dengan komunitas online (untuk komunitas yang sama) dilihat dari tingkat kesolidan antar anggotanya pada kedua bentuk komunitas tersebut, yaitu sbb:
[1] Sebagian besar anggota sebuah komunitas nyata memanfaatkan komunitas online sebagai media berbagi yang nyaman dan leluasa
[2] Tidak semua komunitas nyata mempunyai komunitas online, tetapi akan lebih baik jika keduanya saling melengkapi dan dimanfaatkan
[3] Dengan adanya sebuah komunitas online, maka anggotanya akan memperoleh manfaat yang lebih besar jika dibanding suatu komunitas nyata tanpa komunitas online
[4] Keunggulan dengan adanya keberadaan komunitas online melahirkan cara komunikasi yang tidak terikat oleh jarak dan waktu, sehingga dimungkinkan untuk mempererat solidaritas antar anggota (karena sering berkomunikasi)
[5] Interaksi sosial dalam hal tatap muka secara langsung antar anggota sangat diperlukan untuk membangun komunitas yang solid, karena dengan menjalankan komunitas nyata dan online secara bersamaan dengan sendirinya akan menaikkan popularitas sebuah komunitas
[6] Masalah yang sering dihadapi dalam pemanfaatan komunikasi online justru bukan karena kurangnya interaksi tatap muka antar anggota, tetapi lebih kepada cara penggunaan dan kebiasaan dalam memanfaatkan komunitas online 


SUMBER

Polarisasi Kelompok

        Polarisasi Kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Manfaat dari polarisasi pendapat kelompok adalah memperkuat pandangan rata-rata kelompok sehingga tidak memecah-mecah pandangan kelompok. Polarisasi kelompok dapat terjadi juga karena perbandingan sosial, yaitu menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain.
        Penjelasan yang lebih tepat didasarkan pada proses informasi dan berdasarkan norma pengaruh dibahas dalam konteks penyesuaian. Sejauh sesuatu yang informasional mempengaruhi, ’jumlah yang lebih besar’ dari argumentasi dan fakta yang dikemukakan selama diskusi maka kelompok akan mendukung ‘kecenderungan awal’ para anggota kelompok. Ini mengkonfirmasikan anggota kelompok didalam pendapat mereka. Fakta bahwa informasi yang konsisten dengan kepercayaan utama seseorang lebih mungkin dicatat dan diambil dengan serius juga berperan untuk perwujudan ini ( Ferrell, 1985; Myers dan Lamm, 1976). 
        Maka disadari atau tidak anda sudah ikut terpolarisasi dan menjadi bagian dari salah satu kelompok pengguna salah satu fasilitas jejaring sosial diatas. Karena tanpa disadari anda akan mengatakan hal seperti “Hai kamu sudah mendapatkan materi yang aku share di facebook” atau “Periksa tweet saya ya, mungkin kamu akan terkejut” dan anda akan mengatakan hal yang demikian hanya dengan orang yang memiliki akun di jejaring sosial yang sama karena tidak mungkin anda menyuruh orang yang hanya memiliki akun facebook untuk menanggapi tweet anda maupun sebaliknya terkecuali telah dilakukan proses sinkronisasi d  iantara keduanya.
 SUMBER
http://deathneverlost.wordpress.com/2012/10/31/polarisasi-dalam-internet-hingga-terbentuk-kelompok/
http://suryawan-anakkreatif.blogspot.com/2011/02/berbagai-layanan-di-internet.html
http://adiprakosa.blogspot.com

Dampak Positif dan Negatif Internet


  Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan internet sudah merupakan ‘makanan’ sehari – hari dalam kehidupan, baik tua maupun muda. Bila anda mundur kembali ke 20 tahun silam, pada masa itu masyarakat masih mengandalkan media seperti televisi, surat kabar, radio yang tentunya masih memiliki keterbatasan akan keleluasaan informasi. Dengan berkembangnya internet serta dididirikannya perusahaan raksasa Yahoo (1994) dan Google (1998).
 Tidak bisa dipungkiri keberadaan internet cukup berperan dalam memajukan pengetahuan serta membantu pemecahan akan permasalahan yang dihadapi manusia melalui informasi. Namun dengan ketersediaannya sumber informasi yang tak terbatas membuat internet memiliki dampak positif dan negatif bagi pengguna.

Beberapa dampak positif dari internet yaitu:
  •  Informasi dan Pengetahuan Yang Tak Terbatas:
Anda bisa mencari berbagai informasi apapun di internet. bisa dikatakan seakan dunia yang sangat besar berada dalam genggaman.
  •  Internet Sebagai media untuk Bisnis
Berbagai macam bisnis bisa dilakukan melalui jasa antar ataupun semacam transaksi ebook
  •  Sebagai Hiburan
  •  Biaya Pengetahuan Yang terjangkau
  • Memungkinkan Anda Untuk Mengenal Orang dari Segala Penjuru Dunia
Dampak Negatif Internet
  • Informasi Yang Tak Terfilter
    Beberapa informasi yang tidak bermanfaat yang terkadang membawa pengaruh buruk bagi pengguna antara lain informasi yang bersifat pornografi, situs perjudian, kekerasan hingga informasi yang menyesatkan  
     
  • Internet Menyebabkan Kecenderungan                                                                                Banyak sekali pengguna internet yang rela menghabiskan waktu hingga seharian untuk ber-facebook ria, bermain game online dll. Kecenderungan akan internet dapat membuat orang menjadi lupa waktu serta menjadi malas.  
  •  Dampak Buruk Bagi Kesehatan tubuh 
Karena kelamaan  duduk menyebabkan masalah kesehatan jantung, otot dan aliran darah pada tubuh. Dan melihat layar terlalu lama berbahaya bagi kesehatan mata.
  • Keterbatasan Pergaulan Sosial
Banyak sekali anak muda saat ini -terutama yang masih sekolah- menghabiskan waktu mereka pada saat pulang sekolah ataupun pada akhir pekan untuk bermain internet sepanjang hari. Kecenderungan yang berat pada internet dapat berakibat pada keterbatasan pergaulan sosial secara fisik
  • Kejahatan dan Penipuan
  • Kebebasan Yang Berlebihan  
Dengan perkembangan internet yang ditunjang oleh peralatannya saat ini memungkinkan pengguna untuk memperkaya komunikasi menjadi lebih interaktif dan canggih. Hal ini terkadang dapat membawa dampak negatif bila digunakan secara salah. Sebagai salah satu contoh adalah kegiatan Sex Cam atau yang secara sederhana dijelaskan sebagai hubungan seksual jarak jauh dengan memanfaatkan kamera chatting dengan orang lain ditempatnya masing – masing.


 http://artikelbahasaindonesia.org/artikel-pendidikan/dampak-positif-dan-negatif-internet/
 portal.paseban.com
 bayusonova01.blogspot.com/
 safitrinopela.blogspot.com/
 conberto.blogspot.com

Internet Addiction

 

Internet sudah menjadi bagian masyarakat. Betapa tidak, kini semua bisa mengakses internet hanya lewat sebuah perangkat yang bisa digenggam dan dibawa kemanapun sesuka hati. Akses informasi, berita, mencari pekerjaan, dan komunikasi merupakan kegiatan yang umumnya berhubungan dengan internet. Tidak aneh jika di banyak tempat,  banyak pengguna yang mencari koneksi Wi-Fi maupun hanya sekadar mencari listrik untuk mengisi ulang perangkat yang dibawa. Kecanduan internet memiliki kecenderungan hampir sama seperti kecanduan obat-obatan. Di negara China dan Korea Selatan hal ini ditanggapi dengan serius. 
 Di antara penelitian yang diidentifikasi sebagai diperlukan adalah menemukan cara untuk mendefinisikan "berlebihan" dan untuk membedakan sebuah "kecanduan internet" dari obsesi, mengobati diri sendiri untuk depresi atau gangguan, dan paksaan. Sebuah perdebatan apakah akan menyertakan "Kecanduan Internet" sebagai diagnosis di DSM-V, dapat menyimpulkan dalam Mei 2013 edisi DSM. Beberapa berpendapat bahwa internet gangguan kecanduan ada dan harus dimasukkan, dan beberapa yang bukan merupakan kecanduan maupun gangguan yang spesifik dan tidak boleh dimasukkan dalam DSM-V.

Data dari China Internet Network Information Center (CINIC), pada tanggal 30 Juni 2006, menunjukkan bahwa 123 juta orang sudah online, yang 14,9 % adalah remaja di bawah 18 tahun. Chou dan Hsiao melaporkan bahwa tingkat kejadian kecanduan internet antara mahasiswa di Taiwan adalah 5,9 %. Wu dan Zhu mengidentifikasi 10,6% dari mahasiswa Cina sebagai pecandu internet. The Communist Youth League of China mengklaim pada tahun 2007 bahwa lebih dari 17 % warga China antara umur 13 dan 17 adalah pecanduan Internet.
Apakah hal ini baik? Tidak ada jawaban yang pasti akan hal ini karena segala sesuatu selalu ada nilai plus dan kurangnya pada internet.
Dunia yang luas serasa kecil dalam genggaman.
Perkembangan teknologi dirasakan banyak membahwa manfaat bagi banyak orang, namun sejalan dengan itu sadar atau tidak, juga menimbulkan berbagai masalah. Persoalan demi persoalan mulai timbul dan meresehkan banyak orang saat ini. Kebiasaan   sering menggunakan internet secara berlebihan disebut Internet Addiction Disorder (IAD) atau Gangguan kecanduan internet. Masalah ini  dapat mengganggu kehidupan sehari-hari individu bahkan orang lain. yang patut disalahkan? tentu diri kita sendiri sebagai pengguna.


portal.paseban.com
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2011/12/06/merubah-internet-addiction-disorder-iad-menjadi-lebih-baik-dan-bermanfaat-416686.html